...

Selamat Datang Warga BOGOR BARAT di Blog Kami; Wilujeng Sumping Warga BOGOR BARAT ti Blog Urang.
One to All, All to One...!!!

Jumat, 06 Mei 2011

NII Targetkan Anggotanya Berkarir di Parpol

Jakarta - Mantan anggota NII KW 9 yang kini mendirikan NII Crisis Center, Sukanto, mengungkapkan pembangunan dan operasional Pondok Pesantren Al Zaytun sepenuhnya didanai dari anggota NII yang direkrut. Al Zaytun sebagai lembaga pendidikan formal sendiri merupakan salah satu target program NII untuk melahirkan sosok intelektual pengambil keputusan dalam bidang politik.

"Bukan tidak mungkin mereka disiapkan untuk disebar di kantung-kantung politik untuk nantinya menjadi pengambil keputusan dalam karir politik," kata Sukanto di sela pertemuan dengan Lembaga Dakwah Kampus Darma Persada, di Kelapa Dua, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (6/5/2011).

Dia menambahkan, anggota NII sudah mulai menggembleng kaderisasi NII melalui pendidikan sejak SD sampai dengan perguruan tinggi di Al Zaytun.

"Mereka diproyeksikan menganti pimpinan-pimpinan NII sekarang, target lebih jauh menjadi pemimpin negara sehingga target negara Islam tercapai," ungkapnya.

Mantan Pimpinan Kecamatan Tebet versi NII ini mencontohkan tahun 2009 lalu ada 5 orang pimpinan NII yang mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif. Namun karena kalah dalam electoral treshold, lima orang caleg itu gagal di tengah jalan.

"Mereka masuk melalui Partai Republikan," kata Sukanto.

Dia juga mencontohkan, anak kandung perempuan Panji Gumilang yang duduk di kursi DPRD Indramayu dari Fraksi Golkar.

"Sekarang mereka pertajam fokus untuk masuk ke partai-partai besar," katanya

Dia juga menambahkan, dalam memuluskan targetnya itu, NII tidak bergerak menyerupai kelompok bersenjata (separatis) atau jaman ketika Daud Beureuh dan Kahar Muzakar memimpin NII.

NII yang dipimpin Panji Gumilang atau juga dikenal dengan sebutan Abu Toto itu, bergerak di bidang ekonomi untuk menjalankan program pendidikan yang digalakan.

"Dananya dari para anggota yang direkrut," jelas Sukanto yang pernah terlibat dalam NII .

Dana yang terkumpul dari setiap wilayah nantinya dikumpulkan dan diserahkan secara berjenjang, dari mulai desa hingga bupati. Dia sendiri saat itu diwajibkan menyetor Rp 50 juta setiap bulannya.

"Muaranya disetorkan ke rekening bank di Al Zaytun. Dana itu digunakan untuk mengaji pegawai dan operasional di Al Zaytun," jelasnya

Guna menyembunyikan kedok jika Al Zaytun merupakan bentukan NII, jelas anggota NII yang pernah bergabung sejak tahun 1996-2001, pengurus pesantren membuka peluang bagi masyarakat umum untuk belajar di sana.

"Dua pertiganya masyarakat umum, selebihnya anak-anak anggota NII. Mereka yang masuk kelompok NII nanti dibaiat dan tidak diketahui masyarakat umum yang juga belajar di sana," kata Ketua Rehabilitasi NII Crisis Center itu.
sumber http://www.detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar