...

Selamat Datang Warga BOGOR BARAT di Blog Kami; Wilujeng Sumping Warga BOGOR BARAT ti Blog Urang.
One to All, All to One...!!!

Senin, 09 Mei 2011

Staf Khusus SBY Diduga Terkait Merpati

Staf Khusus SBY Diduga 'Mark Up' sampai US$40 juta Pesawat MA-60 Merpati Air
Staf Khusus SBY Diduga Terkait Merpati

Headlines | Sun, May 8, 2011 at 18:14 | Jakarta, matanews.com

Awan gelap sedang menyelimuti maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. Di tengah kesedihan akibat kecelakaan maut pesawat Merpati MZ-8968 yang menewaskan 27 orang, Sabtu (07/05), kini hembusan bau tak sedap mark up (penggelembungan harga) dalam pengadaan pesawat, mulai tercium.

Pesawat naas tipe Modern Ark seri 60 (MA 60), yang melayani rute Sorong-Kaimana-Biak, jatuh di laut sekitar 500 meter dari Bandara Utarom, Kaimana, Papua Barat. Armada milik maskapai penerbangan Merpati ini, merupakan bagian paket pembelian 15 unit tipe sejenis dari Xi’an Aircraft Corporation, China yang didatangkan secara bertahap.

Pengadaan 15 pesawat China MA 60, diduga ada mark up hampir 40 juta US Dolar,” tandas Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN BERSATU Arief Poyuono, kepada matanews.com, Minggu (08/05).

Untuk pembelian 15 armada, perusahaan maskapai penerbangan Merpati mendapatkan dana utangan dari pemerintah, dalam bentuk SLA (Subsidiary Loan Agreement) alias penerusan pinjaman, sebesar 220 juta dolar AS, melalui persetujuan Badan Anggaran DPR pada 23 Agustus 2010.

Guna memuluskan proyek ratusan juta dolar AS inilah, disebut-sebut adanya keterlibatan orang dekat SBY di lingkungan istana, yang juga memiliki kedekatan dengan seorang pengusaha yang terlibat dalam pebelian. “Staf khusus Presiden SBY,” ketus Poyuono.

Tentu saja banyak pihak yang terlibat dalam proses pengadaan, yang diduga melakukan mark up harga berbau korupsi. Mulai dari pihak DPR sebagai pemegang hak budget, Kementerian BUMN, Departemen Keuangan, Departemen Perhubungan, serta Bappenas.

Sebab harga normal tipe MA 60 kondisi baru dari pabrik, diperkirakan berkisar 11,1 juta dolar AS dengan kondisi optional. Tetapi pihak Merpati sendiri, diduga menghargainya sekitar 14,3 juta dolar AS per unit. Sedangkan harga termahal menurut Xi’an Aircraft Industrial Corporation pada tahun 2009, pada kisaran 12,5-14,5 juta dolar AS per unit.

Apa saja yang melatarbelakangi pembelian pesawat buatan Cina, dan bagaimana sebenarnya kelaikan terbang pesawat, tentu juga menjadi pertanyaan. Apalagi belum mendapatkan sertifikasi FAA (Federal Aviation Administration), sebagai standar pengoperasian armada penerbangan.

Jawabannya, tentu masih butuh waktu berbulan-bulan, hingga petugas KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) bersama pihak Merpati, yang kini sedang menyelidiki penyebab kecelakaan bisa meemukan fakta lapangan yang kemudian diolah secara ilmiah
sumber http://forum.detik.com/staf-khusus-sby-diduga-mark-up-sampai-us-40-juta-t259927.html?nd991103frm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar